Gametogenesis adalah
proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan
(spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan
di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi
reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi
proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan
pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan
adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai
agen utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang
bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis
jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan
perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan
oogenesis.
SPERMATOGENESIS
![Image result for oogenesis dan spermatogenesis](https://pusatpengetahuanku.files.wordpress.com/2015/02/proses-spermatogenesis.png)
Tingginya kadar FSH dan LH akan
menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar
estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase
folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase
luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus. .
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang
terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus
seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n)
dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di
dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
I
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses
dalam istilah sebagai berikut :
·
Spermatositogenesis
(spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari
spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit
primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis
menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses
pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
· Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma
yang dewasa. Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2)
Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi
sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.
· Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel
sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum
memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini
ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak
menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak
dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria
bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik
otot saluran.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja
beberapa hormon, diantaranya:
a) Kelenjer hipofisis
menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating Hormon /
FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon / LH).
b) LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
c) FSH merangsang sel Sertoli
untuk menghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai
spermatogenesis.
d) Hormon pertumbuhan, secara
khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
OOGENESIS
![Related image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid97rvjDfw6_XPh1REseDBjlL10sGU_sRcxv5F1J_0AIORMBaa9jXxyD6hSqBOn9ZCv_gn4WMqZ_Dw4sFA4bSshfCOXV0eBBa3zKcgMEHM0UYjNHkZ5Cas1JG2oKI4kUG3uF7xNtGCHVU/s400/Oogenesis-ovarium-wanita.jpg)
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan,
yaitu di dalam ovari fetus perempuan.
Proses Oogenesis :
a)
Oogonium merupakan sel
induk dari sel telur yang terdapat didalam sel folikel yang ada dalam ovarium.
b)
Oogonium mengalami
pembelahan mitosis yang berubah menjadi oosit primer yang mempunyai 46 kromosom. Oosit primer akan melakukan
meiosis yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki ukuran tidak sama.
c)
Sel anak yang lebih besar
merupakan oosit sekunder yang bersifat haploid. Oosit sekunder memiliki ukuran
yang lebih besar dari ukuran oosit primer, karena oosit sekunder memiliki
banyak sitoplasma.
d)
Sel anak yang lebih kecil
sering disebut badan polar pertama yang kemudian membelah diri lagi.
e)
Oosit sekunder akan
meninggalkan tuba ovarium menuju tuba fallopi. Jika oosit sekunder dibuahi oleh
sel sperma, maka akan terjadi pembelahan meiosis yang kedua. Demikian juga
dengan badan polar pertama membelahn 2 badan polar kedua yang nantinya akan
mengalami degenerasi. Namun, jika tidak terjadinya fertilasi, maka menstruasi
akan cepat terjadi dengan siklus oogenesis yang diulang kembali.
f)
Pada saat pembelahan
meiosis kedua, oosit sekunder akan berubah bersifat haploid yang memiliki
kromosom 23 yang disebut dengan ootid. Pada saat ovum dan inti nukleus sudah
siap melebur menjadi satu, maka saat itu juga akan mencapai perkembangan final
menjadi sel telur yang matang. Peristiwa pengeluaran sel telur dikenal dengan
ovulasi. Setiap ovulasi hanya memiliki satu sel telur yang matang sehingga
dapat hidup 24 jam. Apabila sel telur yang matang tersebut tidak dibuahi, maka
sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dinding rahim pada awal siklus
menstruasi.
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
a) Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), yang berfungsi
sebagai perangsang pertumbuhan pada sel-sel folikel.
b) Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), yang berfungsi sebagai
perangsang terjadinya ovulasi, yaitu proses pengeluaran sel telur.
c) Hormon Estrogen, yaitu berfungsi menimbulkan sifat kelamin
sekunder.
d) Hormon Progesteron, yaitu
berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.
Good
BalasHapusAJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856