PALANG MERAH REMAJA
Lambang PMR |
Arti
Lambang
1 Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2. Warna dasar biru melambangkan ‘warna dasar PMR Madya’.
3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian".
5. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss".
2. Warna dasar biru melambangkan ‘warna dasar PMR Madya’.
3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian".
5. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss".
"Negara Swiss
adalah Negara yang menentang pertumpahan darah" karena :
1. Menghormati negara Swiss
2. Pelopor pendirinya adalah warga negara Swiss
3. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara Swiss benar-benar negara netral.
1. Menghormati negara Swiss
2. Pelopor pendirinya adalah warga negara Swiss
3. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara Swiss benar-benar negara netral.
Lambang ini resmi
dipakai pada tanggal 22 Agustus 1864 sesuai hasil prakasa Komite Jenewa yang
menghasilkan konverensi Jenewa.
Pengertian
PMR (Palang Merah Remaja) adalah wadah kegiatan remaja
di sekolah atau Lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui program
Ekstra Kurikuler. Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota
lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga
bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan
sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Di Indonesia, ada 3 tingkatan
PMR sesuai dengan tingkat pendidikan atau usia
- PMR Mula adalah PMR
dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna slayer hijau
muda.
- PMR Madya adalah PMR
dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun).
Warna slayer biru langit.
- PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna slayer kuning cerah
Sejarah
Palang Merah Remaja (PMR) dibentuk oleh Palang Merah Indonesia di
Jakarta pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nona Siti Dasimah dan
tokoh lainnya adalah Nona Paramita Abdurachman. Palang Merah Remaja dulu
bernama Palang Merah Pemuda. Saat itu 15 Cabang Palang Merah Indonesia memiliki
cabang Palang Merah Pemuda berjumlah 2047 anggota. Hal ini merupakan perwujudan
daripada keputusan Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Terbentuknya Palang Merah Remaja di Indonesia atau Junior Red Cross/ Youth Red
Cross di beberapa Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional
lainnya dilatar belakangi pada waktu pecah Perang Dunia Pertama. Pada waktu itu
Palang Merah Australia mengerahkan anak sekolah supaya turut membantu sesuai
dengan kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan seperti mengumpulkan
pakaian bekas, majalah bekas dari dermawan, menggulung pembalut dan sebagainya.
Anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan “Palang Merah Remaja”,
kemudian prakarsa ini diikuti oleh Negara lain. Setelah peperangan berakhir,
Perhimpunan Palang Merah menyadari bahwa banyak pekerjaanpalang merah yang
dapat dilakukan oleh Palang Merah Remaja, tidak hanya terbatas di waktu perang
saja. Di dalam sidang pertama Liga Perhimpunan Palang Merah Nasional tahun 1919
diputuskan bahwa Palang Merah Remaja menjadi satu bagian Perhimpunan Palang
Merah. Sedangkan berdirinya
Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II,
tepatnya 12 Oktober 1873. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah
di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië
(NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Fungsi PMR:
Keterlibatan anggota muda PMI dalam kegiatan Tri
Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan minat mereka, serta kebutuhan untuk
PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, mereka bermain
fungsi yang berbeda.
- PMR Mula berfungsi sebagai kepemimpinan sebaya, yang bisa menjadi
model / model keterampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
- PMR Madya berfungsi sebagai dukungan sebaya, yang memberikan dukungan,
bantuan, dorongan untuk rekan-rekan mereka untuk meningkatkan keterampilan
hidup sehat.
- PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu rekan pendidik keterampilan
hidup se
Kebijakan PMI dan federasi
tentang pembinaan Remaja bahwa:
1. Remaja merupakan
prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2. Remaja berperan
penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja berperan
penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan
keputusan untuk kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader
relawan.
5. Remaja calon pemimpin
PMI pada masa depan.
Tri Bhakti Palang Merah Remaja :
a) Berbakti kepada masyarakat,
b) Mempertinggi mutu keterampilan dan memelihara
kebersihan dan kesehatan.
c) mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Selain itu tugas umum, anggota Palang Merah Remaja
dapat melaksanakan tugas atau kegiatan khusus sesuai dengan kemampuan yaitu:
i) Berbakti kepada masyarakat.
1. Dimulai di dalam lingkungan rumah tinggal sendiri misalnya membantu
meringankan orang tua dan sebagainya.
2. Turut membantu dalam penanggulangan korban bencana alam, antara lain: P3K,
dapur umum, pengungsian, pemberian bantuan makanan, pakaian, dan barang
lainnya.
3. Diikutsertakan dalam pengumpulan
dana,
4. Membantu sebagai kader kesehatan remaja bersama dengan
kadaer kesehatan yang lain dalam program kesejahteraan masyarakat misalnya di
Posyandu dan Puskesmas.
ii) Kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan
hidup dan gizi.
1.
Dilingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolah, menolong teman yang
sakit atau menjenguk si sakit.
2. Memberantas berkeliaran lalat, membersihkan ruangan dalam rumah,
halama sekolah masing-masing dan
peningkatan gizi.
3. Membantu menyelenggarakan dapur makanan gizi. 4. Aktif di dalam melaksanakan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai
kader kesehatan remaja
Prinsip dasar
kepalangmerahan
1. Kemanusiaan
1. Kemanusiaan
Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan bantuan
kepada para korban yang terluka dalam pertempuran itu tanpa membedakan dan
untuk mencegah dan mengatasi penderitaan orang lain. Tujuannya adalah untuk
melindungi kehidupan dan kesehatan dan menjamin penghormatan terhadap umat
manusia. Gerakan angkat saling pengertian, kerjasama dan abadi manusia
antarsesama perdamaian.
2. Kesamaan
Gerakan memberi
bantuan kepada mereka yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan
kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial, atau pandangan politik. Tujuannya
adalah hanya untuk mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhan
mereka dengan memberikan prioritas pada keadaan yang paling parah.
3. Kenetralan
Gerakan tidak
memihak atau terlibat dalam politik konflik, ras, agama, atau ideologi.
4. Otonomi
Gerakan independen,
masing-masing asosiasi nasional meskipun pendukung pemerintah di bidang
kemanusiaan dan harus sesuai dengan persyaratan hukum yang berlaku di negara
masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya
sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan.
5. Kesukarelawanan
Gerakan memberi
bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan
apapun.
6. Kesatuan
Dalam satu negara
hanya satu asosiasi nasional hanya dapat memilih salah satu simbol yang
digunakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan terbuka dan melaksanakan
pekerjaan bantuan di seluruh wilayah negara.
7. Keseluruhan
Gerakan bersifat
universal. Artinya, gerakan hadir di seluruh dunia. Setiap asosiasi nasional
memiliki status yang sama, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama
dalam membantu sama lain.
Hak PMR:
- Dapatkan kartu anggota.
- Dapatkan pembinaan dan pengembangan PMI.
- Ekspresi dalam forum rapat atau pertemuan PMI melalui PMI.
- Memperoleh pengakuan serta penghargaan sesuai dengan prestasi.
·
Membayar iuran keanggotaan.
·
Melaksanakan Tri Bakti PMR.
·
Menjalankan dan membantu
mensosialisakan prinsip-prinsip dasar gerakan PMR dan bulan sabit
merah internasional.
- Mematuhi AD / ART PMI menjaga nama baik dan kehormatan PMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar