Seni budaya lokal yang
bernafaskan Islam
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah
bentuk jamak dari kata budhi yang berarti perilaku, budi atau akal. Jadi
kebudayaan dapat diartikan sebagai bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti
dari hasil pemikiran. Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab
perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku
manusia lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesemuanya itu
sangat membantu manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah
diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah menyebarnya
agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan gamelan oleh Sunan Kalijaga.
Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi adalah suatu adat istiadat yang biasa
dilakukan namun didalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam. Diantara seni budaya
nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
1. Wayang
Dalam bahasa berarti ”ayang-ayang” atau
bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih
sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah
pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung
unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh
seperangkat gamelan.
Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini
dimulai pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan seperti bentuk manusia.
Karena bentuk wayang berkaitan dengan syariat agama Islam, maka para wali
mengubah bentuknya. Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap lurus kemudian
agak dimiringkan.
Pada tahun 1443 Saka, bersamaan dengan berdirinya
kerajaan Islam Demak, maka wujud wayang geber diganti menjadi wayang kulit
secara terperinci satu persatu tokoh-tokohnya. Sumber cerita dalam mementaskan
wayang diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabarata. Tentunya para Wali
mengubahnya menjadi cerita-cerita keislaman, sehingga tidak ada unsur
kemusyrikan didalamnya. Salah satu lakon yang terkenal dalam pewayangan ini
adalah jimad kalimasada yang dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimad
Kalimat Syahadat. Dan masih banyak lagi istilah-istilah Islam yang dipadukan
dengan istilah dalam pewayangan.
2. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik yang
bernafaskan Islam. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit
hewan) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang
bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah swt dan sanjungan kepada
Nabi Muhammad saw. Dalam menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini
juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai
sekarang kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman
sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau
sunatan. Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau
antar madrasah.
3. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan
nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah
Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a.
Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali
menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di
Madinah.
4. Kesenian Debus
Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk
membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Oleh karena itu,
debus merupakn seni bela diri untuk memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi
musuh.
Pengertian lain dari debus adalah gedebus atau almadad
yaitu nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh.
Benda ini terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena
itu kata debus juga diartikan dengan tidak tembus. Filosofi dari
kesenian ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang menyebabkan mereka
memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti yang dilambangkan dengan
benda tajam dan panas.
5. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik
qasidah dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan
lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur
Tengah. Tari Zapin biasa dipentaskan pada upacara atau perayaan tertentu
misalnya : khitanan, pernikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya.
6. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo aceh yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Selain itu biasanya tarian
ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau hari
besar Islam lainnya. Tari saman adalah salah satu tarian media dakwah bagi
masyarakat Aceh, terbukti dari setiap syair dan setiap gerakan tadi tersebut
mencerminkan akan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawan, kekompakan dan
kebersamaan.
7. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun huruf arab
yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran kebatinan
masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong ritual yang sudah langka
dalam tradisi budaya Islam di Jawa. Berbagai bentuk seni budaya Islam yang
berkembang di Jawa tak terdapat di Arab sana Tradisi yang dibawa dari Persia
ini untuk memperingati hari lahir Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi dari
Baghdad, Irak, yang jatuh pada tanggal 11 (sewelas). Suluk dalam bahasa Jawa
dan Arab, terdiri dari salawat dan zikir—zikir zahir (fisik) dan zikir sirri
(batin). Ketika zikir mereka terdengar mirip dengungan, orang-orang itu seperti
ekstase. Jari tangan tak henti memetik butir tasbih. Ketika jari berhenti,
zikir dilanjutkan di dalam batin. Pada titik ini terjadi ”penyatuan” dengan
Yang Maha Esa. Lewat suluk ini akan mempertebal keyakinan kepada Allah swt.
8. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni
ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak serta merta
melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam
dan Hindu atau Jawa. Diantara bangunan masjid yang memadukan dua unsur tersebut
adalah :
9. Arsitektur Masjid
Pada masjid agung Demak bentuk atapnya memiliki ciri atap yang berbentuk tumpang.
Atap tersebut tersusun ke atas semakin kecil dan tingkat teratas disebut dengan
limas. Jumlah tumpang biasanya gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut
dengan meru. Masjid lain yang memiliki corak hampir sama dengan masjid Demak
adalah Masjid Agung Banten, Masjid Raya Baiturrahman dan masjid Ternate.
Berbeda dengan masjid Kudus, dimana menara masjid Kudus memiliki ciri khas
Hindu sangat kuat dan tercermin dari bentuk menara seperti candi.
10. Makam-makam para Raja
Hasil seni bangunan lainnya dapat terlihat dengan jelas pada bentuk
makam-makam para tokoh Islam di berbagai tempat. Di beberapa wilayah seperti
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera terdapat nisan yang terpengaruh oleh adat
setempat. Pengaruh budaya arab dapat terlihat dari beaneka ragam hiasan pada
nisan. Selain itu, bentuk gapura makam para Sunan atau tokoh Islam lainnya
berbentuk Candi bentar atau kori agung merupakan corak pintu yang dikenal pada
zaman sebelum Islam ke Indonesia.
11. Seni kaligrafi
Ditunjukkan dalam bentuk hiasan yang berbentuk manusia
atau hewan yang bertuliskan arab. Dalam kaligrafi tersebut selain diperindah
bentuknya, juga berisi tentang kalimah-kalimah suci yang menyangkut tentang
Tauhid. Perkembangan hasil kesenian pada masa kerajaan Islam baik di Jawa
maupun di luar Jawa menunjukkan bahwa melalui aspek-aspek tersebut proses
islamisasi dapat diterima secara damai. Karya sastra juga ikut mewarnai
perkembangan Islam di Indonesia. Seni sastra yang berkembang dipengaruhi oleh
hasil budaya dari Persia dan seni sastra pra-Islam. Karya sastra pada masa
kerajaan Islam adalah Hikayat, babad, syair dan suluk.
Hikayat berisi tentang cerita atau dongeng tentang
peristiwa yang menarik dan hal yang tidak masuk akal. Diantara hikayat yang
terkenal adalah hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan
Budiman dan lain-lain. Sedangkan babad adalah tulisan yang menyerupai sejarah,
namun isinya tidak selalu berdasarkan fakta. Babad merupakan campuran antara
fakta sejarah, mitos dan kepercayaan. Contoh babad adalah Babad Tanah jawi,
Babad Cirebon, Babad Mataram dan Babad Surakarta.
Syair adalah karya sastra yang berupa sajak atau pantun.
Contoh syair yang ada terdapat di batu nisan makam Putri Pasai di Minje Tujoh.
Sedangkan yang dimaksud dengan suluk adalah karya sastra yang berupa kitab.
Kitab ini hasil karangan para ahli tasawuf. Isinya berupa uraian mistik yang
berbentuk tembang dan berupa tanya jawab. Contoh suluk adalah Suluk sukarsa,
Suluk Wujil dan Suluk Malang Sumirang.
Tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia sudah mengandung nilai-nilai
keislaman. Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah :
1. Penanggalan hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara tidak
langsung membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Agama Islam menggunakan
perputaran bulan, sedangkan kalender sebelumnya menggunakan perputaran
matahari. Perpaduan antara penanggalan Islam dengan penanggalan jawa adalah
sebagai berikut :
No
|
Nama bulan
dalam Islam
|
Nama bulan
dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul akhir
|
Ba’da mulud
|
5
|
Jumadil awal
|
Jumadil awal
|
6
|
Jumadil
akhir
|
Jumadil
akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
2. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian
besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari
acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Dalam
acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad saw melalui kitab
Al- Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya terjadi pada
tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut Rasulullah saw dilahirkan. Di
Aceh tradisi mauludun adalah sebagai pengganti upeti atau pajak bagi
kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik
dengan Turki.
3. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar
kerajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh
Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat
dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan
3 tahun sekali yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap
tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua
grebek besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya
kurban dan ketiga grebek maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk
memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang
menyelenggarakan pesta grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.
4. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik
keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana
penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu
setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang
berisi tentang agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi
dengan membaca syahadatain. Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten.
Maksud dari sekaten adalah syahadatain.
Sekaten juga biasanya bersamaan dengan acara grebek
maulud. Puncak dari acara sekaten adalah keluarnya sepasang gunungan dari
Masjid Agung setelah didoakan oleh ulama’-ulama’ keraton. Banyak orang yang
percaya, siapapun yang mendapatkan makanan baik sedikit ataupun banyak dari
gunungan itu akan mendapatkan keberkahan dalam kehidupannya. Beberapa hari
menjelang dibukanya sekaten diselenggarakan pesta rakyat.
5. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap
malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di
Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur
atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut
datangnya malam lailatul qadar, yang menurut ajaran Islam lailatulqadar
hadir pada 1/3 terakhir bulan ramadhan.
6. Megengan atau Dandangan
Upacara untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Kegiatan utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa
besok hari sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa.
Upacara tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan Semarang.
7. Pesta Tabot
Upacara untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra.
Husein gugur saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro
pada khalifah Ali bin Abi Thalib. Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera
dengan pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual.
8. Suranan
Suranan dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan tersebut
masyarakat berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan makanan
khas berupa bubur sura yang melambangkan tanda syukur kepada Allah swt.
Apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk
itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri
terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan
tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati
dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu.
Pada zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam
yang mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka
mengharamkan karena pada zaman Rasulullah saw tidak pernah diajarkan seni dan
tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah
sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu
harus mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi.
Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah
manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan
Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia.
Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman
secara bersama, bahwa seni budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara
total karena memang mengandung nilai-nilai keislaman.
Umat Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan
urusan akherat, tetapi juga memikirkan kehidupan dunia. Kehidupan di dunia
tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan
sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui musik atau seni.
Karena seni yang baik mengandung keindahan.
Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang buruk.
Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi warisan budaya nasional. Dan
tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Kamu
bisa memperhatikan bentuk paduan antara budaya lokal dan budaya Islam berikut
ini.
- Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab qabul biasanya
diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam upacara pernikahan atau
resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana bisa kamu lihat, ketika ada
pengantin perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman kembang setaman,
kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga.
Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain sebagainya.
Kamu tidak perlu khawatir hal itu meninggalkan syariat
agama Islam. Kamu dapat mencari nilai filosofi yang ada dalam simbol-simbol
jawa tersebut. Siraman kembang setaman artinya supaya wanita yang akan menikah
mandi taubat dengan bunga, bunga dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi
wanita yang hendak menikah benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika
hendak ijab kabul. Sedangkan dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih
sayang sepasang pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah
kebahagiaan suami dan istri. Untuk janur kuning yang dipasang di depan rumah
adalah dengan tujuan agar acara resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah
swt. Janur berasal dari lafadz bahasa arab ja a nurun artinya telah
datang cahaya. Dan masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian ketahui dan
mengambil hikmah dari sana. Demikian simbol-simbol yang perlu kamu
ketahui. Hal ini bukanlah musyrik, semuanya adalah simbol sebagai bentuk
ungkapan kebahagiaan dari pasangan pengantin.
- Lelayu atau kematian
Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam yang
meninggal ada empat yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan.
Keempat ini harus segera dikerjakan agar si mayit merasa tenang dialamnya.
Tradisi di Indonesia ketika ada kematian atas seorang
Islam, maka akan diadakan pembacaan talqin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk
mendoakan agar arwah yang meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya.
Tradisi selanjutnya adalah menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan
pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000
harinya. Tradisi ini oleh para ulama’ diselaraskan dengan agama Islam. Pada
upacara selamatan biasanya hanya duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka
setelah Islam datang ditambah dengan memperdengarkan ayat Al- Qur’an,
dzikir-dzikir kepada Allah swt. Maksud dan tujuannya adalah untuk menghibur
keluarga dan mendoakan mayyit. Kamu harus mengetahui bahwa kewajiban mendoakan
saudara bukan yang masih hidup saja tetapi yang sudah meninggal pun harus
didoakan.Sedangkan dalam tradisi ziarah juga mengalami perpaduan, orang Islam
pergi ziarah hanya mendoakan mayit, sedangkan dalam tradisi jawa kuno
menggunakan bunga atau sesaji lainnya.
- Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati,
mitoni . artinya upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita
mencapai umur 4 bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat
siraman untuk melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat
Jawa, namun Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan
itulah calon bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan
takdirnya baik rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan
ini diadakan sedekah dan pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah
masa dimana kandungan sudah siap untuk menerima segala proses kehidupan di
dunia. untuk itulah diadakan tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah
salah satu cara untuk menolak balak. Berikutnya ketika bayi sudah lahir
diadakan upacara sepasaran atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi
dan membagikan masakan kudapan kepada tetangga. Dalam Islam sebelum makanan
dibagikan ada tradisi membacakan doa. Setelah itu pada hari ke tujuhnya
diadakan akikah, hal ini bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya
menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang
masih banyak masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu. Hal
ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi masyarakat jawa terkenal dengan
simbol-simbol yang dapat melambangkan makna kehidupan yang sejati. Hal ini
bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi tersebut adalah upaya untuk
menyiarkan Islam secara damai.
Keterkaitan Seni Budaya dengan Islam.
Islam adalah agama yang paling sempurna. Selain mengatur hubungan manusia
dengan Alloh swt (Ibadah), Islam juga mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya (Muamalat). Di bidang mu'amalat, Islam mengatur tata kehidupan kaum
muslimin dalam berbudaya, baik dalam aspek kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (sosial-politik), berekonomi,
berkesenian, maupun dalam aspek kehidupan lainnya.
Kesenian identik dengan keindahan. Sebagai pendorong kaum muslimin dalam
aspek kehidupan berkesenian adalah Hadis Nabi saw :
اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
"Alloh swt itu Maha Indah. Dia menyukai keindahan". (HR
Muslim).
Dengan kata lain, orang yang menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya,
maka segala aspek kehidupan berbudayanya, tentu akan diwarnai dan dipengaruhi
oleh nilai-nilai keislaman yang diyakininya itu. Dengan begitu, seni budaya
yang diciptakan kaum muslimin tersebut tentu terkandung nilai-nilai keislaman,
di samping juga ada nilai-nilai lokal / kedaerahan, karena kehidupan manusia
tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan dimana ia hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar